Struktur Organisasi
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi DIY
Struktur Organisasi
Dikpora DIY
|
1.
|
Kepala Dinas
|
2.
|
Sekretariat
|
3.
|
Bidang Perencanaan dan
Standarisasi.
|
4.
|
Bidang Pendidikan Luar
Biasa dan Pendidikan Dasar.
|
5.
|
Bidang Pendidikan
Menengah dan Tinggi.
|
6.
|
Bidang Non Formal dan
Informal.
|
7.
|
Kelompok jabatan
fungsional.
|
8.
|
U P T D terdiri dari:
|
a) Balai Latihan
Pendidikan Teknik
b) Balai Pengembangan Kegiatan Belajar c) Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan d) Balai Pemuda dan Olahraga |
Gambar struktur organisasi
Tipe atau Bentuk Struktur Organisasi Dikpora DIY
Bentuk struktur organisasinya adalah Vertikal.
Dalam bentuk ini, sistem organisasi Dikpora DIY distrukturkan dari pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.
Sedangkan Tipe struktur organisasinya adalah Organisasi Lini Dan Staf (Line And Staff
Organization).
Tipe struktur organisasi ini merupakan kombinasi dari
organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas
pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan,
bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:
Tipe ini memiliki ciri-ciri:
- Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
- Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
- Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
- Jumlah karyawan banyak
- Organisasi besar, bersifat komplek
- Adanya spesialisasi
Keuntungan dari tipe organisasi garis
dan staf:
- Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
- Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
- Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
- Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
- Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
- Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
- Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
- Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan dari tipe organisasi garis
dan staf:
- Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
- Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
- Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
- Pimpinan lini mengabaikan advis staf
- Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
- Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
- Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
- Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
Tipe
Departementalisasi
Pada Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi (Dikpora) DIY, struktur ini termasuk ke dalam Tipe Departementalisasi Divisional.
Departementalisasi divisional adalah pembagian divisi
atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses. Tidak seperti departemen fungsional, suatu divisi
menyerupai perusahaan yang terpisah. Kepala divisi terutama memusatkan
perhatiannya pada operasi divisinya, bertanggung jawab atas laba atau rugi, dan
bahkan mungkin bersaing dengan satuan-satuan lainnya dalam perusahaan yang
sama. Tetapi suatu divisi bukan merupakan kesatuan yang bebas seperti halnya
perusahaan yang terpisah. Dalam hal ini, seorang manajer divisi tidak dapat
membuat keputusan-keputusan sebebas pemilik perusahaan terpisah, karena dia
masih harus melaporkan kegiatannya kepada direktur pusat. Sebagai pedoman umum,
wewenang kepada divisi terbatas bila keputusan-keputusannya akan mempengaruhi
kegiatan divisi-divisi lain.
Kelebihan dari departementalisasi divisional adalah
pekerjaan dapat lebih mudah dikoordinasikan dan prestasi kerja yang tinggi,
kualitas dan kecepatan pembuatan keputusan meningkat, penempatan pengembangan dan implementasi strategi
dekat dengan lingkungan divisi yang khas, perumusan tanggung jawab secara jelas
dan memusatkan perhatian pada pertanggung jawaban atas prestasi kerja, yang
biasanya diukur dengan laba atau rugi divisi, cocok untuk lingkungan yang cepat
berubah, mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi,
serta tempat latihan yang baik bagi
para manajer strategik.
Sedangkan
kelemahannya adalah kepentingan divisi ditempatkan di atas tujuan organisasi
keseluruhan, meningkatkan biaya administrasi (karena setiap divisi mempunyai
anggota staff dan spesialis tersendiri), menyebabkan konflik antara tugas-tugas
dan prioritas-prioritas, masalah seberapa besar delagasi wewenang yang diberikan
kepada manajer-manajer divisi, masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya
dan distribusi biaya-biaya overhead perusahaan, dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijaksanaan
antara divisi-divisi, serta masalah duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar