Kamis, 07 Januari 2016

STRUKTUR ORGANISASI DIKPORA DIY



Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi DIY
Struktur Organisasi Dikpora DIY


1.
Kepala Dinas
2.
Sekretariat
3.
Bidang Perencanaan dan Standarisasi.
4.
Bidang Pendidikan Luar Biasa dan Pendidikan Dasar.
5.
Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi.
6.
Bidang Non Formal dan Informal.
7.
Kelompok jabatan fungsional.
8.
U P T D terdiri dari:


Gambar struktur organisasi

 

Tipe atau Bentuk Struktur Organisasi Dikpora DIY

Bentuk struktur organisasinya adalah Vertikal.
Dalam bentuk ini, sistem organisasi Dikpora DIY distrukturkan dari pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.
Sedangkan Tipe struktur organisasinya adalah Organisasi Lini Dan Staf (Line And Staff Organization).
Tipe struktur organisasi ini merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:
Tipe ini memiliki ciri-ciri:
  • Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
  • Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
  • Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
  • Jumlah karyawan banyak
  • Organisasi besar, bersifat komplek
  • Adanya spesialisasi
Keuntungan dari tipe organisasi garis dan staf:
  1. Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
  2. Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
  3. Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
  4. Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
  5. Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
  6. Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
  7. Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
  8. Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan dari tipe organisasi garis dan staf:
  1. Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
  2. Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
  3. Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
  4. Pimpinan lini mengabaikan advis staf
  5. Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
  6. Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
  7. Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
  8. Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
Tipe Departementalisasi

Pada Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi (Dikpora) DIY, struktur ini termasuk ke dalam Tipe Departementalisasi Divisional.

Departementalisasi divisional adalah pembagian divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses. Tidak seperti departemen fungsional, suatu divisi menyerupai perusahaan yang terpisah. Kepala divisi terutama memusatkan perhatiannya pada operasi divisinya, bertanggung jawab atas laba atau rugi, dan bahkan mungkin bersaing dengan satuan-satuan lainnya dalam perusahaan yang sama. Tetapi suatu divisi bukan merupakan kesatuan yang bebas seperti halnya perusahaan yang terpisah. Dalam hal ini, seorang manajer divisi tidak dapat membuat keputusan-keputusan sebebas pemilik perusahaan terpisah, karena dia masih harus melaporkan kegiatannya kepada direktur pusat. Sebagai pedoman umum, wewenang kepada divisi terbatas bila keputusan-keputusannya akan mempengaruhi kegiatan divisi-divisi lain.
Kelebihan dari departementalisasi divisional adalah pekerjaan dapat lebih mudah dikoordinasikan dan prestasi kerja yang tinggi, kualitas dan kecepatan pembuatan keputusan meningkat, penempatan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas, perumusan tanggung jawab secara jelas dan memusatkan perhatian pada pertanggung jawaban atas prestasi kerja, yang biasanya diukur dengan laba atau rugi divisi, cocok untuk lingkungan yang cepat berubah, mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi, serta tempat latihan yang baik bagi para manajer strategik.
Sedangkan kelemahannya adalah kepentingan divisi ditempatkan di atas tujuan organisasi keseluruhan, meningkatkan biaya administrasi (karena setiap divisi mempunyai anggota staff dan spesialis tersendiri), menyebabkan konflik antara tugas-tugas dan prioritas-prioritas, masalah seberapa besar delagasi wewenang yang diberikan kepada manajer-manajer divisi, masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya-biaya overhead perusahaan, dapat menimbulkan tidak konsistennya kebijaksanaan antara divisi-divisi, serta masalah duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu.


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar