Jumat, 17 Juni 2016

STRATEGI JASA SISTEM INFORMASI

MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
 







DISUSUN OLEH       :
AISHA WIRAWANTI
DINI APRILLIA
JOSHUA
MITHA MIRANTI
RICHARD SIMANJUTAK
                       

2KA10





UNIVERSITAS GUNADARMA
2016


 STRATEGI JASA
A.      Pendahuluan
                Tujuan dari strategi jasa adalah menawarkan jasa yang lebih baik dari sekedar kompetisi. Anda harus mengalahkan pesaing untuk bertahan. Tentu saja untuk berhasil dalam jangka yang lebih panjang, sebagaimana keadaan industri menjadi hal yang tidak terhindarkan dalam segi ekonomi, social, teknologi dan perubahan politik. Organisasi harus berpikir jangka panjang, jadi strategi jasa tidak hanya tentang strategi untuk jasa individual sesaat, tapi juga tentang pemosisian penyedia jasa IT untuk jangka panjang. Hal ini juga termasuk dalam desain, pengembangan,dan perwujudan dari manajemen jasa sebagai pendukung untuk kesan kepemimpinan dan sebagai bagian dari dasar asset organisasi yang strategis.
B.      Kepemimpinan
Konsep dari kepemimpinan berperan sentral terhadap kesan operasi dan manajemen dari organisasi yang baik. Untuk meyakinkan kelancaran dan kendali yang efektif suatu organisasi. Petunjuk yang disediakan melalui disiplin ITIL menawarkan kesan pendukung untuk perkembangan suatu kepemimpinan yang efektif, yang mana penting bagi disiplin lain sebagaimana bagi organisasi lainnya.
Standar internasional untuk kepemimpinan IT, ISO/IEC 38500:2008 menyediakan kerangka kerja untuk pemerintahan yang efektif dari IT untuk membantu hal  tersebut kedalam level tertinggi suatu organisasi untuk memahami dan mematuhi hukum, aturan dan etika untuk penggunaan IT dalam organisasinya.
Kerangka kerjanya menerapkan 6 prinsip untuk kepemimpinan korporasi IT yang baik meliputi tanggung jawab, strategi akuisisi, kemampuan, kenyamanan dan perilaku manusia, membuat hal ini jelas bahwa kepemimpinan IT merupakan lebih dari sebuah proses dan kendali. Sistem manajemen ini digunakan oleh pengarah dalam organisasi untuk meyakinkan kesesuaian dan keefektifan sumber daya IT.
Namun prosedur dan kendali yang efektif adalah komponen yang vital dalam kepemimpinan yang baik, kerangka kerja ITIL dapat menjadi bagian kunci dalam pendukung kepemimpinan IT yang unggul.
IT adalah bisnis jasa, dan adaptasi dari praktek jasa manajemen ITIL adalah cara yang efektif untuk mengalamatkan kepemimpinan IT, tiap bagian dari siklus jasa mempunyai peran untuk mengambil bagian. Contohnya strategi jasa meyakinkan bahwa investasi IT tidak hanya memberikan masalah yang serius pada bisnis, tapi juga mereka mengecek investasi yang memperhitungkan biaya, keuntungan dan resiko jasa berkala membantu bisnis meraih nilai lebih dan tingkatan level tertinggi dari segi efisiensi dalam memenuhi standar seperti ISO/IES2000 dan peluasan eksternal seperti Sarbanes-Oxley (SOX). Referensi yang lebih spesifik untuk kepemimpinan IT dapat ditemukan pada bab 8 Manajemen Keamanan Informasi dan Manajemen Akses (desain jasa dan proses jasa operasi.
C.      Resiko
Manajemen resiko yang efektif merupakan penting bagi semua organisasi yang sukses, suatu komponen kunci dalam kepemimpinan. Resiko dapat didefinisikan sebagai keadaan yang dapat menimbulkan kerusakan/kerugian, atau mempengaruhi kemampuan untuk mencapai tujuan. Resiko dapat didefinisikan sebagai hasil yang tidak pasti.
Manajemen resiko yang efektif membutuhkan kerangka kerja yang efisien. Resiko yang diidentifikasi dan dianalisa untuk ditempatkan ke bagian yang mengurusnya.
D.      Proses kunci
Proses kunci dalam strategi jasa adalah:
·         Bisnis manajemen hubungan
·         Manajemen keuangan untuk jasa IT
·         Manajemen jasa portfolio

E.       Tipe penyedia jasa IT
Type 1. Internal service provider: Unit IT berbasis rumahan ini biasanya ditempatkan dlam unit bisnis yang mereka sediakan. Meskipun masih umum untuk unit IT skala kecil untuk bekerja sama dengan korporasi departemen IT yang harus menyeimbangkan minat, permintaan, dan prioritas dari organisasi korporasi melawan unit bisnis perorangan.
Type 2. Shared Service Unit ( Unit Jasa Berbagi): Ketika jajaran dari fungsi dianggap sebagai bisnis yang bersifat non inti yang dikelompokkan bersama-sama kedalam korporasi unit jasa berbagi. Fungsinya biasanya melibatkan IT, keuangan, dan sumber daya manusia. Terkadang dengan jasa hukum, logistic dan fasilitas manajemen
Type 3. Eksternal Service Provider: Ini adalah bentuk perdagangan yang terpisah dari bisnis jasa IT dan berjalan sebagai bisnis yang kompetitif di pemasaran
F.       4 P Dalam Strategi
Mempertimbangkan strategi penyedia jasa IT untuk dapat merambah ke pemasaran, bagian selanjutnya dari strategi pemasaran adalah mendekati strategi jasa. Ini dapat dianalisa sebagai syarat dari 4P:
·         Strategi sebagai perspektif: Ini terhubung ke dalam pandangan, petunjuk dan filosofi penyedia jasa IT untuk melakukan bisnis ke pelanggannya.
·         Strategi sebagai posisi: Ini menjelaskan strategi dari syarat pendekatan umum penyedia jasa IT kepada penawaran jasanya. Contohnya nilai yang tinggi atau harga yang rendah, penekanan pada nilai kegunaan atau garansi.
·         Strategi sebagai rencana : Menunjukkan bagaimana penyedia jasa IT ingin berpindah dari tempatnya sekarang ke tempat yang diinginkan selanjutnya.
·         Strategi sebagai pola: Ini menjelaskan strategi sebagai cara yang konsisten dalam membuat pola.

G.     Jasa Manajemen Sebagai Asset Strategis
Ada dua komponen dalam strategi jasa, sebenarnya tentang mengembangkan strategi untuk menyampaikan jasa yang spesifik tapi masih ada perkembangan sebagai penyediaan jasa yang kompeten sebagai bagian dari strategi bisnis dan dasar untuk pemerintahan yang baik.
Perkembangan dari manajemen jasa sebagai asset strategis adalah penting bagi strategi jasa. Layanan manajemen menyediakan kerangka kerja yang nilainya disampaikan kepada pelanggan dalam bentuk jasa yang diwakili secara kolektif dalam katalog layanan. Kepercayaan para pelanggan  komisi penawaran layanan baru tergantung pada kemampuan manajemen pelayanan penyedia layanan TI.
I.        Asset Strategis
Asset strategis adalah asset yang menyediakan dasar dari inti yang kompeten, performa yang khusus, keuntungan jangka lama dan kualifikasi untuk partisipasi dalam kesempatan bisnis. Organisasi IT dapat digunakan sebagai petunjuk yang disediakan oleh ITIL untuk mengubah kemampuan jasa manajemennya menjadi asset strategis.
Manajemen jasa menyediakan kerangka kerja dimana nilai yang disampaikan kepada pelanggan dalam bentuk jasa yang spesifik mewakili serangkaian jasa. Kepercayaan pelanggan dalam membuat penawaran jasa terbaru bergantung pada kemempuan jasa manajemen dalam penyedia jasa IT.
J.        Mengembangkan Strategi dalam Jasa yang Spesifik
Elemen kunci terhubung dalam beberapa kegiatan yang terdiri dari :
·         Memahami pelanggan dan langkah IT untuk dapat memberikan nilai kepada mereka
·         Memahami hasil yang diinginkan pelanggan dari jasa dan bagaimana jasa dapat memberikan keuntungan
·         Mendefinisikan faktor penentu keberhasilan untuk jasa
·         Mengembangkan melalui permintaan manajemen dan memahami prioritas pelanggan dalam hubungannya kepada poladalam aktivitas bisnis
Penting untuk diingat bahwa jasa individual harus beroperasi dalam konteks yang lebih luas. Jasa terbaru harus sesuai dengan kerangka kerja dalam jasa yang telah ada dan beberapa jasa lainnya dengan dimana mereka akan berbagi jasa umum dan berkompetisi untuk sumber daya. Perbaikan dalam strategi jasa harus mengambil hal ini sepenuhnya dalam perhitungannya. Pada langkah awal dalam perbaikan strategi pelaksanaan, detail konseptual dalam jasa yang baru akan dalam catatan dan jasa yang baru akan melalui perjalanannya melalui siklusnya. Melalui manajemen, penawaran jasa yang baru akan ditempatkan pada konsep yang lebih luas dari jasa lainnya, tren bisnis, regulasi, perkembangan pasar, perluasan teknologi, kompetisi, resiko dan lainnya. Kasus bisnis, dikembangkan dalam hubungannya dengan manajemen keuangan, akan mencerminkan faktor tersebut dan menjelaskan mengapa proses perbaikan jasa mewakili langkah kedepan yang baik sebagaimana telah dijelaskan bagaimana dan sejauh mana itu akan memberikan nilai.
                Hasil dari proses jasa strategi adalah keputusan untuk melanjutkan perjalanan atau tidak, jasa yang disetujui akan memberikan hak dari titik mana mereka siap untuk mendesain jasa. Peralihan menuju desain jasa membutuhkan produksi dari paket jasa dimana telah dijelaskan dalam detail jasa IT untuk disampaikan kepada pelanggan, termasuk tingkatan jasa yang akan dicapai dan jasa pendukung yang akan mendukung pengiriman.
K.      Paket Jasa
                Paket jasa adalah 2 atau lebih jasa yang telah dikombinasikan untuk menawarkan solusi untuk kebutuhan pelanggan yang spesifik atau mendukung hasil bisnisyang spesifik. Paket jasa dapat terdiri dari kombinasi inti jasa, memungkinkan jasa dan menambah jasa, paket jasa menyediakan tingkatan nilai guna dan jaminan yang spesifik.
L.       Pilihan Jasa
Pilihan jasa adalah pilihan nilai guna dan jaminan yang ditawarkan kepada pelanggan dengan jasa inti/paket jasa. Pilihan jasa terkadang mengacu pada tingkatan paket jasa.
M.    Aset Jasa
Dalam menyampaikan jasa, penyadia jasa IT memanfaatkan asetnya sendiri untuk menambah nilai kepada aset pelanggan dan menghasilkan nilai bagi organisasi.
Aset yang digunakan dalam penyedia jasa IT dapat dijelaskan dalam hal kemampuannya dan sumber daya dimana telah dijelaskan pada bab I. Perkembangan dari strategi jasa  yang sukses harus dibangun untuk memahami asset jasa yang dapat diambil kedalam penyampaian jasa. Tidak ada titik untuk membuat strategi jasa yang membutuhkan asset jasa yang tidak tersedia.
Membuat asumsi tentang kemampuan organisasi untuk meningkatkan asset jasa dasar, terutama kemampuan, pengenalan elemen resiko yang perlu diketahui, dipahami dan dikelola.
Generasi nilai dari jasa dan asset pelanggan

Dalam mengembangkan strategi jasa, penting untuk diketahui bahwa nilai terdahulu dalam bisnis membutuhkan kombinasi dari asset penyedia jasa IT dan asset pelanggan. Ini berarti bahwa perbaikan dari strategi jasa harus diinformasikan dengan pengetahuan dari sumber daya konsumen dan kemampuan, kesempatan, ancaman, kerentanan dari resiko yang tergabung di dalamnya. Penyedia jasa IT harus melihat keluar sebaik mereka melihat kedalam.
N.     Nilai
Pemikiran bahwa jasa menambah nilai sangat mendasar kepada penyampaian jasa IT dan kunci masuk kedalam perbaikan dari strategi jasa. Ada hal kecil dalam memperbaiki jasa yang tidak memperhatikan nilai. Dalam bab 1, kita membahas bagaimana nilai dibuat melalui nilai guna atau tujuan yang sesuai dan garansi atau kegunaan yang sesuai. Kita dapat mengukur nilai tidak hanya dalam hal keuntungan yang dapat diukur seperti penghematan finansial atau pendapatan masuk, tapi juga dalam hal keuntungan seperti kualitas jasa dimana hal itu lebih mudah diukur dan seringkali bergantung terhadap persepsi dari konsumen/pengguna jasa, prinsip bahwa nilai bergantung pada persepsi konsumen membuat kita berksimpulan bahwa strategi jasa yang efektif membutuhkan pola piker, pola pikir pemasaran, yang menangkap perspektif konsumen, melalui mana kita dapat memahami antara konsumen dan pengeluaran yang konsumen sangat hargai, mengapa, dan sejauh apa mereka menghargainya .
O.     Otomatisasi Proses Manajemen Jasa
                Proses otomatisasi bisnis menyampaikan nilai guna yang tinggi dan jaminan, dengan demikian menghasilkan kemampuan dan nilai yang lebih baik dari jasa dan asset pelanggan.
Hal yang  sama berlaku pada manajemen jasa IT, dalam bab awal ini, kita mengidentifikasikan kemampuan jasa manajemen IT sebagai asset strategis, membangun kemampuan melalui otomatisasi adalah hal yang mendasar untuk menyediakan  nilai kepada bisnis dengan membuatnya tetap kompetitif dimulai dari organisasi yang terkecil dalam organisasi hingga semua tingkat dalam organisasi.
Tentu saja, manajemen jasa merupakan hal yang efektif dalam semuanya tetapi organisasi terkecil tidak dapat dibayangkan tanpa tingkatan otomatisasi. Contohnya, konfigurasi manajemen yang berdasarkan catatan dokumen akan sulit menyampaikan organisasi dengan skala yang signifikan.melebihi tingkat dasar ini, kita dapat mengidentifikasi jumlah area dimana otomatisasi dapat meningkatkan kemampuan, contohnya:
·         Mengawasi dan mengukur sejauh mana ketidakmungkinan dengan cara lain, mengendalikan kompleksitas tingkat tinggi dan terlepas dari besarnya waktu dan lokasi
·         Menghasilkan tanda otomatisasi membantu kita merespon kejadian dengan cepat, membantu kita memelihara ketersediaan jasa
·         Penemuan memungkinkan kita menjaga konfigurasi sistem manajemen yang up to date dan mengidentifikas dan berbagai kendali masalah yang bersangkutan
·         Model yang canggih dan simulasi membantu kita mendesain infrastruktur dan aplikasi dan pilihan model yang kompleks dalam pemberian jasa
·         Alur kerja sistem manajemen, meningkatkan jasa konsumen dan efisiensi melewati berbagai proses
·         Kecerdasan buatan mampu membantu dari analisis akar penyebab masalah, melalui alarm dan kontrol canggih untuk penjadwalan kompleks dan manajemen sumber daya.
·         Manajemen workflow meningkatkan layanan pelanggan dan efisiensi di berbagai proses.
Pada tingkatan dasar lainnya, otomatisasi menambah produk memungkinkan kita untuk mengendalikan permintaan yang meningkat dan secara umum melakukan lebih. Pada tingkat yang lebih dasar, otomatisasi meningktkan produktivitas, memungkinkan kita menangani fluktuasi permintaan dan umumnya melakukan pemerikasaan kelebihan dan kekurangan manajemen layanan system informasi. Kritik layanan sistem informasi memungkinkan kita untuk mengintegrasikan seluruh proses manajemen layanan yang berbeda fungsi, hal tersebut juga memungkinkan kita untuk mengintegrasikan ke seberang proses pengelolaan layanan dan fungsi yang berbeda, sebagai contoh dengan melalui peningkatan hubungan, saling berbagi informasi, proses komunikasi yang baik, dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Pentingnya untuk jasa manajemen IT, ini juga memungkinkan kita untuk berintegrasi melewati proses jasa manajemen yang berbeda, contohnya melalui peningkatan yang masuk akal, pembagian alur kerja dan peningkatan proses, membagi peringatan dan resiko, komunikasi antar proses yang lebih baik, berbagi informasi dan pembelajaran organisasi. Hal ini meningkatkan efisiensi, membantu mengurangi kesalahan dan kerja dua kali, dan memberikan nilai dan jasa yang lebih baik pada pelanggan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar